Salah satu kunci kelezatan makanan khas Minahasa ini, selain karena rempa-rempanya, juga karena proses pemasakanannya menggunakan media bulu (bambu), sebut saja “nasi jaha” nasi yang ramuannya terdiri dari beras pulo (ketan), santan, jahe dan berbagai rempa-rempa khas minahasa ini, merupakan makanan (penganan) paling laris dibanding makanan tradisional lainnya. Hampir setiap pasar tradisonal bahkan supermarket di Manado, setiap hari menjual makanan tersebut. Proses pemasakan dibulu memang cukup rumit, memerlukan waktu dan tenaga khusus, itulah yang membuat para pemasak biasanya membuat makanan bulu ini dalam dalam jumlah yang relatif banyak dalam sekali masak.
Karena kerumitan ini, terkadang ada warga yang memaksa membuat makanan ini tanpa menggunakan media bulu, hanya memasak pada belanga (kuali) biasa, namun diakui mereka kelezatannya jauh berbeda jika dimasak dalam bulu.
http://3.bp.blogspot.com |
Pada saat dijual, terlebih dahulu nasi jaha dikeluarkan dari bulu, kemudian dipotong menjadi bagian bulatan kecil, dimana biasanya dalam satu bulu bisa menghasilkan 10 potong. Satu potong nasi jaha dijual dengan harga rata-rata Rp 1000. dahulu makanan ini dibuat hanya untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan acara syukuran (pengucapan) serta hari raya (natal dan tahun baru).tapi sekarang makanan ini sudah bisa didapat setiap hari. Makanan ini sangat cocok disantap bersama ikan cakalang goreng dengan dabu-dabu roa (sambel roa), plus minuman teh hangat. Jika ingin mencoba datanglah ke Manado. : )
0 komentar:
Posting Komentar
Kalau Berkunjung, jangan lupa beri komentarnya ya,,
You Comment..I Comment..
You Follow, I'll Follow Back..Okaaay..!! :)