Salah satu objek wisata yang sempat saya singgahi saat berlibur di Manado adalah air terjun Kali. Terletak di desa Kali, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasinya tidaklah jauh dari kota Manado. Dan mudah dijangkau dengan angkutan umum. Kita bisa kesana menggunakan anggutan umum dari Pasar Pinasungkulan yang dikenal juga dengan nama terminal Karombasan. Tinggal tanya aja disitu angkutan untuk ke air terjun Kali.
Perjalanan dari Terminal Karombasan ke desa Kali ini cukup singkat, tidak sampai 1 jam. Angkutan umum ini melintasi pedesaan, dimana salah satu mata pencaharian penduduknya adalah membuat kopra. Tak jarang angkutan umum yang kita tumpangi disesaki berkarung-karung kopra. Ada hal yang menyenangkan di saat melintasi pedesaan ini, yaitu kehangatan warganya, mereka begitu ramah, sepertinya sopir angkutan umum ini mengenal semua warga desa, jadi saat berpapasan dengan warga, mereka pun saling bertegur sapa. Bahkan sesekali sopir sengaja menghentikan mobilnya untuk mengobrol dengan salah seorang warga di yang sedang berada di pinggir jalan. Betul-betul suasana yang sulit saya temukan di Jakarta.

Tempat pemberhentian angkutan umum yang kita tumpangi itu tepat di depan gerbang objek wisata Air Terjun Kali. Dari situ kita harus jalan kaki menyusuri jalan setapak yang terbuat dari beton, berhati-hatilah, karena agak sedikit licin akibat ditumbuhi lumut. Di sekeliling kita disuguhi warna hijau dimana-mana. Penuh dedaunan.
Dan bila kita menoleh ke belakang, akan disuguhi pemandangan lautan yang tenang, di kejauhan sana tampak Manado Tua dan Bunaken. Sesekali kalau beruntung kita bisa melihat burung dengan warna bulu yang indah bertengger di salah satu dahan pohon. Sepanjang perjalanan, kita akan melewati beberapa pos peristirahatan yang kondisinya sudah cukup memprihatinkan, sudah rusak, banyak coretan disana-sini. Jalan kaki menuju lokasi air terjun ini ternyata memakan waktu lebih lama dibandingkan perjalanan naik angkutan umum dari terminal Karombasan ke gerbang objek wisata ini, hehehehe….jadi minimal bawalah air mineral buat jaga-jaga kalau haus di tengah jalan.

Kelelahan langsung terbayar lunas oleh indahnya pemandangan ini ditambah segarnya butiran air yang membasahi kulit.
Ada sebuah jembatan kecil untuk menyeberangi aliran sungainya. Tapi karena air tejunnya terlalu deras, jadi saat melintasi jembatan ini pun kita bisa basah kuyup. Ini juga yang cukup menyulitkan untuk mengabadikan pemandangan air terjun nan cantik ini. Jadi disarankan untuk membawa kamera waterproof sehingga bisa berfoto ria dengan leluasa. Di jembatan ini pun harus tetap berhati-hati, karena jembatannya licin, dipenuhi lumut.
Posting Komentar
Kalau Berkunjung, jangan lupa beri komentarnya ya,,
You Comment..I Comment..
You Follow, I'll Follow Back..Okaaay..!! :)